hai para reader, kali ini aku akan memposting sinopsis buatanku sendiri. cerita ini aku ambil dari salah satu novel yang pernah aku baca..
so, happy reading !
.
.
.
.
Di salah satu gang sempit dan
pengap, di sanalah karmina menghabiskan masa kanak-kanaknya hingga remaja
sekarang ini. Ia tak pernah menolak atau berontak dilahirkan sebagai anak
dengan kungkungan problematika kehidupan. Juga tak pernah menggugat salah
siapakah semua itu. Karmina terlalu lugu untuk menyikapi semua itu. Ibunya yang
sejak usia remaja selalu asyik menghabiskan waktu luangnya dengan kartu, telah
dianggap karmina sebagai salah satu dari bagian keluarganya. Begitu pula dengan
ayuahnya yang dianggap oleh ibunya gila, di kurung dengan kaki dipasung pada
balok kayu di dalam gudang belakang rumahnya tak pernah ia permasalahkan.
Sebagai anak , ia terlalu enteng menghadapi kehidupan. Sebenarnya karmina hidup dalam sebuah rutinitas
yang mengharukan. Roda kehidupannya terasa seperti menggelinding di atas
bebatuan yang tajam. Ibunya yang senang berjudi , sangat pengatur dan banyak
mengomel. Hanya teriakan bapaknya yang bernama Penta yang sering membuatnya
iba. Suatu
hari, adik kecilnya menangis karena kehausan. Karmina kebingungan karena ibunya
terus berteriak menyuruh adiknya diam dan gula di rumahnya habis. Dia bergegas
mengambil uang dan membeli gula. Di gang sempit yang diramaikan oleh para om-om
di situlah karmina melintas untuk menuju warung. Sesekali salah satu om itu
menggoda karmina. Sepulang dari membeli gula, karmina kembali melintasi gang
yang dipenuhi para om itu, entah karena tubuh karmina yang terlalu kecil dan
lemah , akhirnya karmina dicium oleh salah satu om di situ. Karmina pun berlari
pulang dengan menitihkan air mata. Sesampainya di rumah, ia berlari menuju
belakang rumah dan menangis. Karmina mendengar suara ketukan dari dalam gudang,
ia tahu kalau itu tanda ayahnya memanggil. Lalu ia menceritakan tentang apa
yang telah dialaminya di gang. Dan ia bertanya apakah ia hamil atau tidak.
Seperti biasa, jika karmina mendengar suara ketukan dari dalam gudang sebanyak
dua kali berarti bertanda iya, jika berketuk sebanyak tiga kali berarti tidak.
Pada saat, karmina menanyakan hal yang telah di alaminya, ia mendengar suara ketukan
sebanyak tiga kali yang berarti tidak.
Senyuman dari bibir karmina pun mengembang bertanda bahagia. Ia pun teringat
akan adiknya dan langsung berpamitan kepada ayahnya sambil berlari menuju dapur
untuk membuatkan adiknya air gula. Di saat ia akan memberikan air gula kepada
adiknya, ia telah tidak melihat ibunya. Karmina langsung memakluminya karna
ibunya pasti tengah bermain judi. Malam
telah dating, saat itu karmina tengah belajar soal matematika di dapur.
Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dari teras depan, ia langsung
bersembunyi karena terlihat seorang lelaki yang tak salah telah menciumnya tadi
siang tengah bertengkar hebat dengan ibunya. Karmina tak tahu apa ibunya kalah
main judi atau yang lainnya, lalu ia melihat lelaki itu mendorong ibunya
memasuki kamar, dan entah apa yang terjadi hingga menjelang pagi. Pagi telah tiba, karmina
melihat lelaki yang di lihatnya semalam keluar dari kamar ,ia langsung berlari
sehingga lelaki itu mencari sosok karmina tidak ditemukan. Sesampainya di sekolah, seperti biasa karmina
bertemu sahabatnya yang bernama ajeng. Ajeng adalah anak seorang perwira polisi
yang kaya. Karmina termasuk anak yang pintar di kelas. Pada semester kemarin ia
mendapatkan peringkat pertama. Bahkan saat guru matematika memberikan soal yang
tak bisa di kerjakan oleh teman-teman karmina, dikerjakannya dengan mudah. Sepulangnya
karminah dari sekolah, ia melihat ibunya sedang duduk di sofa yang telah jebol
di bagian bawahnya. Ibunya mulai mengomelnya dan menyuruhnya untuk berhenti
sekolah. Karmina menuruti apa kata ibunya mengingat ia tidak bisa membayar uang
sekolah. Bahkan keesokan harinya ia tidak masuk sekolah, itu membuat sahabatnya
ajeng kesepian. lalu sepulang sekolah, ia menceritakan tentang karmina yang tak
masuk sekolah kepada mamanya. Ternyata mama ajeng iba dengan keadaan karmina
dan berdiskusi dengan om anggana yang merupakan papa ajeng. Malamnya om anggana
bersama istrinya mengunjungi rumah karmina. Mereka meminta izin kepada ibu
karmina untuk memberikan biayai sekolah karmina. Tapi balasan ibu karmina
kepada orang tua ajeng , dia membentak mereka dan berkata kalau karmina bias
hidup tanpa sekolah. Karmina yang mendengarkan pertamuan tersebut dari balik
pintu merasa sangat kecewa.karena tak enak hati, om anggana pamit pulang dan
memberikan amplop yang berisikan uang yang diharapnya bisa berguna untuk
karmina. Setelah om anggana dan istrinya meninggalkan ibu karmina dengan amplop
yang di tinggalkan mereka, karmina menghampiri ibunya dan meminta uang itu
untuk biaya sekolahnya. Tapi ibu karmina menolaknya dan lebih memilih
menggunakan uang itu untuk judi. Keesokan harinya, ibu karmina
bermain judi. Dan akhirnya ia kalah dan berutang banyak kepada om sungkar
lelaki yang mencium karmina. Ibu karmina tidak sanggup membayar, karena uang
yang diberikan oleh om anggana telah habis untuk berjudi. Melihat keadaan ibu
karmina om sungkar memanfaatkannya. Dia meminta karmina untuk membayar
hutangnya. Sebenarnya ibu karmina tidak setuju karena tak ingin putrinya
menjadi seperti ibunya. Namun karna paksaan om sungkar beserta ancamannya, ibu
karmina menerimanya. Malamnya,
karmina didandan oleh ibunya secantik mungkin dan memakai pakaian yang seksi
lalu mengantarkannya ke villa om sungkar. Setelah karmina pulang, dia menangis
dengan sekeras-kerasnya. Namun ibu karmina tidak mempedulikannya, ia malah
sibuk menghitung uang yang diberikan oleh om sungkar. Setelah
hari itu, ibu karmina mempekerjakan karmina kepada mami yang merupakan ketua
dari perkumpulan pelacur. Setiap hari karmina didandan dengan menor dan
mengenakan baju-baju yang seksi. Dan di sekolah ajeng sangat kesepian tidak ada
karmina, karena mengingat ia hanya bermain bersama karmina. Hingga sepulang
sekolah ajeng mengunjungi rumah karmina. Saat itu karmina sedang belajar
merokok, tapi beberapa kali ia batuk karna tidak terbiasa. Ajeng sampai di
rumah karmina. Ia mengintip dari celah cendela. Ajeng terkejut ketika melihat
karmina merokok dan seketika dia berlari memasuki mobilnya dan pulang.
Sesampainya di rumah ajeng mennangis di bahu ibunya dan menceritakan kepada
mamanya. Ia kecewa karena sahabatnya telah berubah. Lalu mama ajeng
menceritakan semua yang diceritakan ajeng dan melarang ajeng untuk bergaul lagi
dengan karmina. Sore
itu, karmina telah berdandan dan berpakaian seksi. Iya menemui ayahnya yang
terkunci di gudang dan menanyakan sesuatu kepadanya tentang salahkah ia
melakukan ini. Dan untuk pertama kalinya karmina mendengarkan ayahnya
berbicara. Ayahnya berbicara agar karmina tegar menghadapi semua ini, pasti aka
nada akhir yang menyenangkan kelak. Karmina terkejut, ayah yang biasanya hanya
mengirimkan kode telah berbicara. Lalu ia dipanggil oleh centeng-centeng mami.
Dia berusaha kabur, namun tak bisa . Akhirnya karmina dikurung dalam gudang
hingga ada pesanan. setelah beberapa saat, tempat
pelacuran mami di grebek polisi. Seluruh pelacur mami di tangkap polisi.
Karmina di temukan yang berada di gudang. Berita ini mencuri perhatian haris,
wartawan majalah berita. Karena tulisan harislah masalah karmina diketahui oleh
publik. Haris menyelidiki berita ini hingga terbuka. Sampai karmina di
pindahkan ke rumah neneknya. Seorang sosiolog yang bernama zakia yang pertama
kali mengetahui karmina ada di sana, dan dia memberikan pengaranhan kepada
karmina. Setelah beberapa hari mami dan para
centengnya di tangkap termasuk ibu karmina. Sedangkan ayah karmina penta di
rawat di rumah sakit karena inveksi pada kakinya setelah beberapa tahun di
pasung dan dimintai keterangan.
Akhirnya
nenek karmina meninggal dan tak lama di susul oleh kakeknya. Karmina merasa ia
tak punya siapa-siapa lagi. Hingga akhirnya om anggana mengangkatnya sebagai
anak